Mengingat perkembangan usaha bisnis kos-kosan yang semakin pesat di kawasan yang dekat dengan perkantoran, maka klien / pemilik rumah tumbuh yang berlokasi di Jl. Jepara Surabaya ini menginginkan adanya mix use antara rumah tinggal dengan usaha kos-kosan. Lantai 1 digunakan sebagai rumah tinggal pemilik, sedangkan lantai atas disewakan sebagai kos-kosan karyawan pria. Arsitek mencoba mengangkat tema rumah kos tumbuh dikarenakan klien tetap menginginkan unit kamar yang cukup banyak meskipun dengan dana yang terbatas sehingga dimungkinkan pembangunan dibagi menjadi 2 tahap. Untuk tahap pertama pembangunan rumah dilaksanakan 2 lantai.
Akses tangga kos-kosan ke lantai dua dipisah dengan akses pemilik rumah sehingga tetap menjaga privasi pemilik rumah. Ruang di lantai 2 ditata sedemikian rupa sehingga mampu menampung jumlah unit kamar yang cukup banyak namun tetap tidak mengesampinkan penghawaan. Penghawaan “cross ventilation “ berupa void antar lantai, void dari akses tangga, dan besarnya dimensi bukaan jendela dan dinding rooster (lubang angin).
Setiap unit kamar dilengkapi dengan kamar mandi dalam. Penataan interiornya diatur sedemikian kompak agar setiap aktifitas penyewa kos dapat terpenuhi.